9.30.2007


Citra yang dibangun merupakan hasil dari pengejawantahan visi dan misi dirjen bea cukai yang diaplikasikan kedalam ruang melalui konsep pencitraan clean, prestisius, dinamis dan berwibawa. Penciptaan kesan ruang ditempuh melalui style design yang light, transparant dan dynamic work environment


Rumah ini menapak pada pukal dan luasan tanah 236 m2 dengan lebar muka 8 m dan panjang 29,5 m. Taman tengah memberikan kualitas udara dan cahaya yang maksimal masuk kedalam bangunan dengan tanpa mengganggu privasi dari masing-masing ruang. Dominasi beton concrete memberikan kesan perwajahan yang kokoh. Tekstur yang diabaikan tidak diplester dengan bulatan grid menjadi kesan pola rapi tersendiri menyatu dengan kombinasi modul kotak tali air beton seakan meredam tekstur kasar pada keseluruhan dinding muka beton ini. Konsep rumah sengaja dibuat tanpa pagar dengan maksud memberi kesan terbuka dan menyatu dengan area depannya sekaligus sebagai upaya penciptaan area open space bagi area sekitarnya.

Rumah Tinggal di Jl. Prof. Dr. Soepomo 89 Yogyakarta



Daya tarik dari perancangan hunian ini adalah terletak pada proporsi dan ukuran yang sepadan dengan skala manusia sehingga kepadatan bangunan tidak terasa. Tantangan awal dalam konsep mendesain bangunan ini adalah memanfaatkan sebanyak mungkin elemen fungsional dan struktural bangunan untuk pola ruang baru, serta mencari kesesuaian dengan keinginan pemilik rumah. Strategi yang ditempuh adalah dengan memampatkan bangunan dengan pendekatan efisiensi selasar dan mengosongkan pemampatan tersebut untuk menghasilkan rongga yang sekaligus menjadi generator pergerakan dalam bangunan. Tangga, taman dan foyer menjadi unsur penting dalam bangunan. Karena itu pemasangan bidang-bidang transparan dan bukaan bukan merupakan putusan yang dibuat-buat melainkan fungsional. Wujud tampilan dan pola ruang yang tegas namun tetap lentur dan rileks yang menjadi karakter dan keinginan pemilik telah terjawab.


Mensirnegikan penghargaan atas hubungan antara kualitas tata ruang, kesehatan, dan aktifitas manusia sebagai sebuah inti dari bangunan kesehatan

9.27.2007

Outlet Ichiban Crepes Jogja-Solo-Semarang


Outlet Ichiban Crepes mengekspresikan gaya hidup kaum muda urban kontemporer yang kuat dan cenderung praktis, efisien. Interiornya berupaya memasukkan unsur desain style Jepang dengan warna merah dan putih sebagai warna corporate nya. Pertemuan keduanya memberikan pengaruh kuat pada hasil akhir tampilan interior ini. Perpaduan sisi praktis yang ditampilkan melalui pembagian dining area, meja saji, area penyimpan-storage, dengan kepraktisan pembagian rak, laci serta kabinet, diselesaikan melalui detail dan sambungan teknis yang berkarakter. Dengan konsep semi terbuka dan bentuk yang simpel pada tat ruang dan furniture nya melalui penerapan material, warna, tatanan interior serta sentuhan grafis didalamnya terbentuklah keseimbangan harmonis desain yang dinamis. Sebuah outlet untuk gaya hidup bagi yang muda, modern dan dinamis.

Dreamlab Petakumpet


Tampilan secara utuh menyiratkan kekuatan dan sosok PT.PETAKUMPET sebagai perusahaan kreatif yang dinamis dan progresif sebagai laboratorium mimpi dan menjadi kebanggaan seluruh karyawan dan stake holder lainnya. Atmosfer yang diciptakan dari sosok bangunan ini adalah sebuah avant garde environment yang mengarah pada terciptanya lingkungan kreatif, fun, fresh, yearning to share melalui optimalisasi material unfinished. Luas Bangunan 530 m2

Wisma Assalaam Surakarta


Wisma Assalaam merupakan fasilitas penginapan dan meeting room yang integrated dengan sistem Pondok Pesantren Modern Assalaam Surakarta. Wisma Assalaam hadir sebagai wujud atas kepedulian untuk menciptakan sarana akomodasi yang mengedepankan nilai keramahan, kesantunan dan profesionalisme yang Islami. Luas Bangunan 1250 m2

Shohwatul Is'ad Makassar


Penataan tata letak kompleks Pondok Pesantren Shohwatul Is'ad berupaya memahami lansekap alam yang terlebih dahulu hadir. Perencanaan hanyalah upaya mengkomposisikan wadah-wadah fisik dengan unsur alam lansekap yang sudah ada. Tiada upaya merusak apalagi menyingkirkan unsur alam tersebut. Komposisi fisik yang hadir hanyalah upaya menegaskan keindahan potensi lansekapnya.